Jumat, 27 Maret 2009

JUMAT (episode 2)

Jumat, 27 Maret 2009

Adzam maghrib baru saja berkumandang, disusul hujan lebat di luar...
Teringat tanggul yang jebol tadi pagi, teringat telpon dari temanku yang mengabarkan rumahnya di IKPN kebanjiran, teringat warga Pondok Pinang yang rumahnya terendam karena luberan air yang melampaui tanggul, teringat cerita Mas Deny yang rumahnya di kawasan elit Bintaro mulai kemasukan air...........

Hm... malam ini aku praktek nggak ya? Di rumah aja kali ya.... hujannya deras sekali.... aku takut kejadian tahun kemarin terulang lagi, terjebak banjir di mana-mana....

Segera aku telpon perawat klinik, malam ini aku tidak praktek, sekalian ngabari pasien, kalau mau besok pagi saja.... hujan deras sekali, aku di rumah saja sama anak2....

Semoga tidak banjir lagi, semoga hujannya segera reda.... Amin

Kamis, 26 Maret 2009

JUMAT

Jumat 27 Maret 2009

Hm... anak-anak pagi itu tampak malas-malasan...
"Umi, aku gak usah masuk sekolah ya..." Rajuk Mas Azzam, "Masih capek nih..."

Dik Amil pun tampak masih memeluk gulingnya.

Hm, umi harus tegas nih...

"Yup, boleh kok kalau kalian mau bolos hari ini.... tapi, gak ada acara jalan-jalan lagi ya..."

"Ayo, Mas azzam, bangun, sholat, mandi. Dik Amil juga..."

"Mas, ini kan Jumat ke-empat, jadi jam setengah satu sudah pulang. Ayo, Sabtu Minggu kan kalian libur, bisa istirahat di rumah... Ok, hap,hap..." bujuk Umi

Begitulah pagi yang heboh... penuh rajukan, bujukan, pujian.... adu otot, negosiasi..... alot antara dua jagoan kecil dan uminya....

Akhirnya berhasil dengan sukses... dengan pujian di sana-sini...

"Umi Dik Amil kan hari ini bawa shodaqoh..." kata dik Amil sesaat akan berangkat.

Ya Allah, semua lupa, umi juga. Waduh, bagaimana ini?

Hm... bawa apa ya? Dik Amil itu ingatannya kuat, tapi biasanya pada saat-saat terakhir yang kadang tak memungkinkan kami untuk berbuat apa-apa.

Misalnya ketika mobil sudah meluncur di jalan tol, dengan entengnya ia berkata," Kan hari ini Dik Amil harus membawa...bla...bla..." ya... gak mungkin lah ya untuk pulang lagi...

Akhirnya bisanya Oom Wawan yang ngarntar ke sekolah barang-barang yang ketinggalan itu.

Seperti pagi ini, dik Amil dapat giliran bawa shodaqoh... hm mau bawa apa ya???

Snack???? Jelas gak mungkin... kapan beli dan bungkusinnya...??

KFC??? Paling banter jam 10 baru buka............
Atau Mc Donald aja ya..........????????

Akhirnya setelah nurunin anak-anak di sekolah, Umi dan Mbak dar meluncur ke Mc Donald...
agak ciut juga lihat rak ayam goreng bersih banget, belum ada ayam yang mejeng meski cuma sebiji....

Langsung pesan...bla...bla..bla....

Lumayan nunggu 1 jam pesanan baru siap........ya gak nyalahin sih....

Akhirnya sampai di sekolah, rombongan sudah berangkat.

"Lagi di pasar tradisional, Bu... disusul ke sana saja, karena kita akan makan di Taman BSD..." kata Bu Guru via telpon.

Yup, akhirnya aku susul di pasar yang dimaksud. Hari ini memang tidak ada pelajaran di sekolah. Adanya pelajaran praktek. Anakanak diajak belanja ke pasar tradisional, ada yang beli taoge, sayur bayam dan lain-lain. Amil sendiri kulihat membeli kelapa. Hm.... mungkin pelajaran IPS ya, jual beli kali....

Di depan pasar aku segera bagi-bagi shodaqoh itu...
Oya, kalau hari jumat memang anak-anak bergiliran membawa shodaqoh untuk teman-teman sekelas plus ibu guru....

Pulang dari pasar, aku pulang lewat jalan biasa.... gak nyangka...muacet banget...

Lalu aku putar masuk tol di sektor 2 keluar sektor 9 dan masuk sektor 9 lagi keluar bintaro veteran tanah kusir......

Dari informasi radio, ada berita ada tragedi situ gintung.... tanggul jebol, makanya ada macet di mana-mana... deplu juga ditutup....
sampai aku nulis ini sudah ada 24 korban meninggal, 2 di antaranya mahasiswa UMJ, Ciputat....

Ya Allah, bencana apa lagi ini...

Aku ingat, semalam aku lewat jalan itu, pas pulang dari Bogor... sengaja gak lewat tol Jagorawi...
Tanggul jebol sekitar jam 4 pagi atau setelah adzan Subuh....

Semoga bencana ini segera berlalu...
Terimalah arwah para korban, dan berikan kekuatan, kesabaran dan ketegaran bagi yang ditinggalkan dan saat ini sedang dalam penderitaan... ya Allah....ya Tuhan Yang maha Pengampun, Pengasih dan Penyayang.

Karena kesiangan sampai rumah, pagi ini umi batal ikutan acara Posyandu di RW... maaf ya Ibu-Ibu... semoga lain kali bisa hadir.........

Jam 12:14 WIB
barusan aku lihat TV, korban jebolnya tanggul bertambah menjadi 43 orang...
lokasi kejadian adalah jalan Gunung Raya...... Ya Allah, bukankah semalam aku lewat jalan itu... jalannya curam, menurun dalam terus naik lagi... jalannya agak sempit, licin... mungkin karena hujan....

Jam 17:12WIB
dari TV (sumber : Depkes) korban meninggal menjadi 54 orang
Ada info, IKPN banjir, juga seputar Pondok Pinang banjir.... berita ada di beberapa stasiun TV

Setelah melihat pantauan dari udara di televisi, aku merasa, lokasi waduk/situ dan tanggul serem juga, karena tanggul terletak di atas, di bawahnya tampak terhampar perumahan warga... jadi memang lokasinya benar-benar tak memenuhi syarat untuk didirikan bangunan di bawahnya, karena sewaktu-waktu bila tanggul jebol sudah dipastikan aliran air akan menyapu rumah2 di bawahnya....
Kayaknya menurutku, kalo tanggul itu dibangun lagi... kayaknya bukan merupakan solusi utama, karena sifat air yang selalu mengalir ke bawah... dan mungkin saja lokasi yang tersapu air itu dulunya memang jalan air...
(ini analisa sok tahu dari aku lho ya...)

The Jungle

Pagi, 26 Maret 2009
Tepat jam 07.00 pagi kami berangkat menuju Bogor. Pagi ini anak-anak akan berlibur ke The Jungle bareng saudara kami yang tinggal di Bogor. Sampai di Cibubur kami keluar tol dan mampir sebentar ke rumah mbak Erna yang tinggal di perumahan Sriwedari. Dia adalah teman SMA ku, kami akan mengadakan acara reuni di Rumah Makan beliau yang ada di Cibinong. Sebenarnya Mbak Erna ngajak aku survey dulu ke RM-nya, tapi aku takut ganggu karena kulihat anak-anaknya (yang semua berjumlah 5 orang) masih ada yang tidur dan yang lain lagi santai, maklum kan liburan. Aku terpaksa menolak karena tidak ingin mengganggu acara hari libur anak-anak itu.

Dari rumah Mbak Erna kami melanjutkan perjalanan. Anak-anak sarapan di mobil (untung kami bawa bekal). kami langsung menuju rumah Dik Mufid. Sampai di sana ternyata anak-anak baru saja mandi. lalu kami segera berangkat ke The Jungle. Ini adalah kepergian kami untuk yang kedua kalinya. Yang pertama sekitar tahun 2007, saat itu kami pergi bersama keluarga Mas Eko. Ternyata The Jungle yang sekarang sudah banyak berubah, sempat bingung juga nyari tempat parkir. Karena seingat kami dulu parkirnya ada di bagunan mirip base camp gitu. Sempat nanya ke satpam, dan dibilangin oleh satpam kalau The Jungle ada di balik bangunan yang mirip pasar karena banyak yang jualan pakaian.

Akhirnya kami turun dan antri tiket. Untuk hari biasa 30 rb/orang, hari libur nasianal, sabtu, minggu 50 rb/orang. Anak di atas 80 cm wajib bayar full. Yang dipakai bukan batasan umur tapi batasan tinggi. Lalu Mufid diukur dan ternyata tingginya 90 cm, jadi tetap dikenai biaya...hehehe (eh kalo gitu Ucok Baba kalo tingginya 78 cm selalu gratis dong ya kalau ingin masuk...)

Wah, anak-anak senang banget... langsung ganti baju langsung nyemplung....
Foto2 menyusul ya...

The Jungle sekarang lebih hijau, lebih asri... tetep ramai kayak cendol...

Kami keluar dari The Jungle pukul 4 sore, langit gelap dan hujan deras segera mengguyur kota Bogor.... Jalanan macet, merayap, banjir di sana sini...

Sampai rumah dik Wid jam 6 sore, kami memutuskan pulang lewat Pamulang karena prediksi kami tol Jarorawi pasti macet banget...

Sampai di rumah pukul 8 malam...
Mandi, bersih-bersih.... dan istirahat..... Amil dan Azzam di mobil udah tidur pulas... kecapekan berenang kali, semua pada gosong kulitnya... termasuk aku.....

Mobil Berasap

Pagi itu, Rabu 25 Maret 2009
Seperti biasa pagi itu aku ngantar anak-anak sekolah. Setelah keluar tol Bintaro Jaya sektor 9, saat akan memutar di bundaran, terlihat dari kejauhan ada asap membubung tinggi.

Semula kukira ada orang iseng membakar sesuatu, ternyata setelah kamo mendekati sumber asap itu, kulihat ada mobil sedan berhenti tepat di depan Indomobil Bintaro, penuh dengan asap!!!

Aku panik, takut kalau mobil itu meledak. Azzam yang sedang telpon abi segera memberi tahu abi kalau di dekat kami ada mobil yang sedang mengeluarkan asap yang sangat banyak.

Situasi agak kacau karena lokasi tepat di perempatan yang tiap pagi pasti macet, mobil hanya bisa merangkak pelan.

Sebenarnya di tasku aku selalu membawa tustel. Sebenarnya aku ingin mengabadikan momen itu. Tapi aku juga takut kalau harus mengambil tustel di tas dan menjepret kejadian itu, maka selain akan menambah kemacetan juga aku khawatir kalau akan ada ledakan. Akhirnya aku tak jadi mengabadikan momen itu.

Pulang mengantar anak-anak sekolah, aku mengambil jalan lain. Agak serem juga kalau harus lewat jalan tadi, padahal biasanya aku suka pulang lewat jalan tol, yang notabene lebih lancar meski harus memutar.

Aku masih belum mengerti, kok bisa sedan itu mengeluarkan asap begitu banyak ya? Apa overheight ya??? Sepagi itu??? sekitar jam 06.50 WIB...entahlah....

Minggu, 22 Maret 2009

Antara Dik Wid, Dewa Bujana dan Arman Maulana


Inilah Dik Wid lagi bergaya dengan GIGI
(selamat buat GIGI, akhirnya Anda berkesempatan dijepret oleh seorang dokter GIGI....hehehe )
Gigi hadir di nikahnya Mas Dedy+Mbak Asrid (Bu De Prapti)... mungkin sama2 teman band....
Di acara itu aku banyak ketemu dengan people from the past....(ssstt....salah satunya yang ada di foto itu lho ... :p)

Sahabat Kecil

Ada Lulu, Bintang, Amil, Azzam dan Nisa....
lagi asyik nonton plus makan bakso

Mbak Prima + Mas Ipang


Partai Keren Sekali
Pasti Koruptor Sebel
Partai Kalem dan Santun
Partai Kita Semua


(Hm.....PKS gitu loh.......:p)

Pernah dengar nada di atas nggak?
Di mana ya? Ya di tipi kalee........

Ternyata beliau to yang nyanyi....

Buat Mbak Prima (Nita) dan Mas Ipang, tetap semangat ya.... !!!!

Sahabat


Sahabat adalah
Orang yang memahamimu
Orang yang tak pernah membuatmu merasa kecil
Orang yang memaafkan kesalahanmu
Yang bisa menerima kekuranganmu
Dan menghargai kelebihanmu

Dengannya kau bisa
berbagi tawa
berbagi cerita
berbagi air mata

Sahabat adalah
orang yang bisa membuatmu merasa bahwa
dunia ini
indah

dan
kau
adalah
sahabatku!!

Bebek


Ada komentar buat gambar di atas?

Bunga Anggrek Ungu


Bunga anggrek ungu? Cantik bila ditaruh di ruang tamu...tahan lama lagi, sekitar 1-2 bulan baru layu... perawatannya juga mudah...

Selama ini bunga-bunga anggrek itu cuma aku siram dan dikenai cukup sinar matahari, sementara ini aku belum memberi pupuk apa-apa (habis belum tahu pupuknya apa)

Ada sih yang mati (beberapa) karena batangnya busuk kebanyakan air, jadi jangan siram air banyak-banyak...... (ceritanya lagi belajar nanam anggrek nih!)

Tapi jangan khawatir, dari batang tersisa yang masih hijau bisa muncul tunas baru, hebatz ya? Ya.....siapa dulu dong penciptanya? (Allah gitu loh.....:p)

Sabtu, 21 Maret 2009

Bunga Anggrek Burung Dara




Ini adalah bunga anggrek pemberian tetanggaku yang baik hati. Diberi nama bunga anggrek burung dara karena bentuknya mirip burung dara. Bunga anggrek ini amat kecil dan baunya harum banget. Masih asli, belum disilang atau dibudidayakan dengan jenis anggrek yang lain, katanya sih asli diambil dari hutan....
Bandingkan ukuran daun anggrek burung dara dengan daun anggrek dibelakangnya, jauh lebih kecil kan...
Bunganya juga cuma sedikit dan lama berbunganya, makanya begitu berbuna langsung aku lari ambil tustel.....
Anggrek ini katanya suka sinar matahari penuh...

JAMBU



Hm.... lihatlah buah jambu ini! Merah, segar dan...hm....yummy!


Ini adalah buah jambu yang kutanam di halaman depan. Pohonnya kecil dan tingginya hanya sekitar 1 meter. Bila berbuah tak banyak, hanya 3-5 biji. Rasanya manis sekali....ada yang mau coba????

Jumat, 13 Maret 2009

UANG JELEK

Pernah nggak kepikir, kemana larinya uang-uang jelek itu?
Gimana rasanya mendapatkan kembalian yang berupa lembaran-lembaran uang yang jelek dan lusuh plus bau?

Ok, sebelum membahas lebih lanjut, yang aku maksud dengan 'uang jelek' di sini adalah uang yang secara fisik jelek, lecek, bau, sudah terlipat-lipat, lusuh, mungkin juga sudah robek di sana-sini, bukan uang baru. Kondisi uang jelek ini bisa amat sangat jelek sekali, amat jelek, agak jelek atau sedikit jelek.

Dulu aku pikir uang jelek itu tidak laku. Ia akan dihancurkan dan pemerintah akan membuat gantinya. Aku sendiri paling sesek kalo dapat uang jelek. Bingung. Mau buat beli, gak tega (juga takut ditolak sama penjualnya). Mau dibuat bayar parkir atau dikasih pengamen atau dimasukin kotak amal, rasanya kok gak sampai hati juga. Jadi?

Biasanya uang jelek itu aku kumpulkan/simpan aja. Terus kalo sempat aku tabung di bank, karena pastinya bank menerima. Atau menjadi uang terakhir yang keluar dari dompet, sambil meminta maaf kepada penerima uang itu, karena uang yang kupunya jelek. Biasanya sih mereka akan bilang 'tidak apa-apa' tapi tetap saja ada rasa tidak enak.

Baru akhir-akhir ini aku punya ide. Uang jelek itu aku kumpulkan dan aku siapkan untuk..... ya... untuk bayar tol!! hehehe

Sebenarnya gak enak juga, tapi pikirku, mereka kan bisa mengumpulkan uang-uang jelek dan sudah tak layak edar itu untuk ditabung ke bank dan oleh bank uang-uang tak layak edar itu segera dihancurkan untuk selanjutnya diganti dengan yang baru.

Tapi ternyata, dari kembalian tol juga itulah, aku sering menerima kembalian yang berupa uang-uang jelek juga. Ya Ampun....!!! Muter-muter aja dong..... Ternyata si mbak dan mas penjaga tol juga gak suka ama uang jelek ya.... makanya kalo bayar tol pakai e-tol aja...(seperti promosi di radio)...

Ternyata banyak yang gak suka sama uang jelek ya...
Memang siapa sih yang suka sama yang jelek-jelek....

Hidup dan Sebuah Noktah

Seringkali kita memaknai segala sesuatu yang tak kita inginkan, yang menghampiri rentang hidup kita, yang membuat dada sesak, hati tak enak, sebagai musibah. Sebaliknya kita sering memaknai segala sesuatu yang menyenangkan, membahagiakan hidup kita, sebagai anugerah.

Di saat kita sempit kita merasa Allah sedang menguji kita.
Di saat lapang kita merasa Allah sedang menyayangi kita.

Benarkah? Betulkah demikian?

Banyak kejadian tak menyenangkan telah kita rasakan. Datang tak diundang. Tinggalkan luka dan kesedihan. Kepergian orang-orang tercinta, kehilangan yang begitu dalam. Kucoba untuk merenung dan sedikit menengok ke belakang. Setiap ketidak-enakan itu datang menghampiri, maka yang pertama kurasakan adalah : pengingkaran, penolakan, tak percaya (fase pertama).

Lalu kesedihan yang mendalam, kemarahan, nyeri yang menghuni ulu hati, rasa lemas, lemah lunglai, tak berdaya (fase kedua).

Lalu perlahan mulai bisa menerima semua kejadian yang tak menyenakkan itu. Memahami bahwa semua sudah digariskan. Semua memang harus terjadi, dan siap tak siap kita akan mengalaminya (fase ketiga).

Dan yang terakhir adalah kita akhirnya bisa mengambil hikmah di balik semua peristiwa yang telah kita judge sebagai "musibah". Kita ikhlas akan semua yang telah menimpa kita. Hati menjadi lapang dan semua itu justru membuat kita makin dewasa dan bijaksana. Ada rasa syukur karena akhirnya fase yang mesti kita lalui itu sudah terlewati (fase keempat).

Kurasa setiap orang akan mengalami semua fase ini, siapa pun ia. Baik ia orang sholeh maupun bukan. Tapi selalu ada bedanya. Pertanyaan itu yang akhir-akhir ini kerap menggodaku. Apa bedanya antara orang sholeh dan orang biasa dalam memahami sebuah musibah?

Orang sholeh pun akan menangis bila salah satu anggota keluarga yang dicintainya dipanggil menghadap Ilahi Robbi. Orang sholeh pun pernah bersedih dan terluka hatinya. Orang sholeh pun pernah merasa kehilangan. Jadi apa bedanya?

Lewat pemikiran yang sederhana, mungkin yang membedakan adalah 'lama waktu' fase-fase itu terlewati. Dulu aku selalu percaya bahwa "waktu" akan selalu membantu pulihkan semua luka, seberat apa pun. Waktu akan mampu mengembalikan bahagia yang terengut oleh duka dan lara. Karena, tak ada luka abadi. Tak ada duka abadi. Tak ada bahagia abadi. Karena, suka dan duka bagaikan siang dan malam yang datang silih berganti dalam hidup manusia.

Orang sholeh bila ditimpa musibah, mungkin fase pertama dan kedua hanya sesaat menghampiri. Lalu segera beralih ke fase ketiga dan keempat.

Sementara orang biasa cenderung berlama-lama terdiam pada fase pertama dan kedua. Tak juga beranjak ke fase ketiga dan keempat.

Hm.. itu adalah sebuah pemikiranku yang sederhana. Mungkin benar, mungkin tidak....
Aku, hanyalah orang biasa.... tapi aku tak ingin berlama-lama di fase pertama dan kedua...
Meski aku tahu bahwa kadang-kadang menangis itu tidak salah, bila hati kita memang sedang benar-benar merasa sedih dan kehilangan...

Kesedihan memang serasa membuat langkah kita berhenti sejenak, tapi hanya sejenak. Dan kita harus segera melangkah lagi.. meneruskan perjalanan yang belum usai....

Hidup laksana kita membuat garis lurus yang tak terputus...
Agar garis itu tetap lurus, kita harus hati-hati memegang pensilnya, hati-hati menahan kertasnya, hati-hati menarik garisnya.... (aduh, repot banget ya?)
Garis itu terdiri dari noktah-noktah... setiap hari yang kita lewati, adalah sebuah noktah yang akan membuat garis itu menjadi semakin panjang dan mendekati tepi akhir kertas.....
saat kita tak bisa menggaris lagi
saat kita tak bisa menambah noktah lagi
saat kertas itu telah penuh terisi
adalah waktu kita untuk kembali
dan menyerahkan kertas itu ke Ilahi Robbi

Jadi, apa warna dan bentuk noktah-mu hari ini? Apakah ia berada di jalur lurus yang seharusnya? Noktahku sendiri, seperti apakah???????

Rabu, 11 Maret 2009

Penyakit Steven Johnson Syndrome

Sebenarnya apa penyakit Steven Johnson Syndrome itu?
Apa penyebabnya? Obatkah? Viruskah? Bakterikah? Atau lainnya?
Lalu, apa saja gejala penyakit itu dan mengapa bisa terjadi?


APA ITU STEVEN JOHNSON SYNDROME?

Steven Johnson Syndrome merupakan sindrom (kumpulan gejala) yang mengenai kulit, selaput lendir di orifisium (muara/lubang) dan mata dengan keadaan umum yang bervariasi dari ringan sampai berat. Adapun kelainan dapat berupa eritema (kemerahan pada kulit karena pelebaran pembuluh darah), vesikel/bula (gelembung pada kulit yang berisi cairan), dan dapat pula disertai dengan purpura (bercak-bercak perdarahan pada kulit/selaput lendir).

Dalam kamus kedokteran Dorland didefinisikan sebagai bentuk eritema multiforme fatal (kemerahan yang banyak/menyeluruh) yang timbul dengan prodormal (gejala awal) seperti flu, ditandai dengan adanya lesi sistemik (kerusakan sistemik) dan mukokutan yang berat.

Steven Johnson Syndrome biasa disebut juga sebagai penyakit eritema multiforme mayor.

Insidensi penyakit ini sebenarnya sangat jarang, tercatat hanya sekitar 2-3% per juta populasi di negara Eropa dan Amerika. Lebih sering diderita oleh manusia di usia dewasa dibandingkan anak-anak.


APA PENYEBABNYA?

Dari berbagai referensi disebutkan, bahwa penyebab pastinya belum diketahui. Namun ada faktor pencetus yang mengakibatkan terjadinya penyakit ini.

Faktor penyebab utama adalah alergi obat, yaitu dengan prosentase lebih dari 50%. Alergi obat tersering adalah golongan obat analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun demam) sekitar 45%, golongan karbamazepin sekitar 20% dan sisanya adalah jamu-jamuan. Macam obat yang sering menjadi penyebab yaitu penisilin, barbiturate, amoksisilin, kotromoksasol, sefriakson dan adiktif (penenang).

Faktor lainnya yang dapat menyebabkan yaitu :
- Infeksi seperti virus, jamur, bakteri dan juga parasit
- Faktor fisik seperti sinar X, sinar matahari dan cuaca
- Penyakit kolagen vascular (serabut kolagen pembuluh darah)
- Neoplasma (keganasan)
- Kontaktan (hanya sebagian kecil)

Adapun faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit ini adalah musim/iklim dimana cuaca dingin lebih berpengaruh, dan juga lingkungan fisik seperti sinar X, hawa yang dingin juga ketersediaan sinar matahari.

MENGAPA BISA TERJADI?

Penyakit ini umumnya terjadi karena adanya reaksi hipersensitif dari sistem imun kita. Di mana sistem kekebalan tubuh yang terlalu sensitif akan memicu reaksi tubuh berupa hipersensitif tipe II (berdasarkan klasifikasi Coomb dan Gel).
Adapun selanjutnya, karena adanya reaksi ini maka tubuh akan bereaksi dengan munculnya gejala-gejala awal. Adapun sasaran awal dari reaksi hipersensitifitas ini adalah kulit berupa destruksi keratinosit (perusakan lapisan keratin kulit).

APA SAJA GEJALA KLINISNYA?

Gejala klinis yang timbul dapat bervariasi mulai dari ringan sampai berat. Pada gejala klinis yang berat penderita umumnya mengalami penurunan kesadaran sampai koma. Perjalanan penyakit ini biasanya akut (cepat) dengan gejala prodormal seperti demam tinggi, malese (kelemahan), nyeri kepala, batuk, pilek dan nyeri tenggorokan. Gejala ini biasanya dapat dialami selama 2 minggu.

Gejala klinis yang khas disebut juga dengan trias kelainan (tiga kelainan) yaitu :

Kelainan kulit
Kelainan pada kulit berupa : eritema, vesikel, bula bahkan purpura. Kelainan biasanya bersifat generalisata (menyeluruh). Sifat dari eritema yaitu berbentuk cincin (tengahnya lebih gelap) biasanya berwarna ungu.

Kelainan Selaput Lendir pada Orifisium
Kelainan selaput lendir yang paling sering adalah di mukosa (lapisan tipis) mulut (100%) kemudian di alat genital (50%) sedangkan di lubang hidung dan anal jarang (8% dan 5%). Kelainan ini dapat berupa vesikel dan bula yang cepat sekali memecah sehingga terjadi erosi (kerusakan kulit yang dangkal) dan ekskoriasi (lecet/kerusakan kulit yang dalam) dan krusta yang hitam.

Kelainan pada Mata
Kelainan pada mata merupakan 80% di antara semua kasus. Di mata yang paling sering adalah konjungtivitis (radang pada konjungtiva)

BAGAIMANA PENGOBATANNYA?

Langkah pertama yaitu menjauhkan faktor penyebab/pencetusnya. Bila yang dicurugai adalah obat, maka hentiknan konsumsi obat tersebut.

Secara umum penangannya dengan mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh penderita dengan cairan infuse karena umumnya penderita mengalami dehidrasi. Jika penderita mengalami koma, maka tindakan kedaruratan dan menjaga tersedianya oksigen harus dipertahankan.

Pengobatan khusus berupa pengobatan sistemik yaitu dengan pemberian obat golongan kortikosteroid dosis tinggi seperti obat prednison dan deksametason. Pengobatan topikal (luar/untuk kulit) yaitu untuk bula dan vesikel yang memecah diberi bedak salicyl 2 %, kelainan yang basah dikompres dengan asam salisil 1 %, kelainan pada mulit dikompres dengan asam borac 3% dan konjungtivitas (radang konjungyiva) diberi salep mata yang mengandung kortikosteroid adn antibiotik.



Referensi : Kamus Kedokteran Dorland - EGC
Kamus Kedokteran – penertbit Djambatan
Ilmu Penyakit Kukit kelamin FK UI
Saripati penyakit kul – EGC
Patofisiologi 2 – EGC

Selasa, 10 Maret 2009

Gadis Kecil Itu Telah Menjadi Bidadari....

Gadis cantik itu bernama Mariah Hana Mufidah. Nama yang indah, seindah doa kedua orang tua yang pasti amat mencintainya. Ia baru duduk di kelas 6 SD. Aku mengenalnya karena Fida adalah salah satu peserta ekskul dokter kecil, di mana aku sebagai pengajarnya.

Malam itu aku membantu Azzam mempersiapkan buku-buku pelajaran untuk hari Selasa. Kulihat sebuah kertas tergeletak di atas meja, mirip sebuah pengumuman dari sekolah. Aku segera membukanya. Surat bertanggal 6 Maret 2009. Isinya tentang pemberitahuan bahwa ada yang sedang dirawat di rumah sakit sejak tanggal 4 Maret dengan penyakit Steven Johnson Syndrom, penyakit langka yang kemungkinan diderita 1 dari 1.000.000 orang. Dalam surat itu pihak sekolah mengajak seluruh pihak untuk memanjatkan doa buat kesembuhan sekaligus diadakan acara penggalangan dana selama sepekan.

Aku tertegun... Robbi... anak sekecil itu suadah menderita penyakit yang begitu berat....

”Umi kenal sama Kak Mufidah kan? Ia kan ikut ekskul dokter kecil, Mi...” kata si Azzam begitu aku membaca surat pemberitahuan itu.

”Sudah meninggal, Mi...” katanya lagi.

”Apa, Mas....??” tanyaku tak percaya.

“Iya, Mi... yang sakit itu sudah meninggal...”

Aku langsung lemas. Inna lilahi wa ina ilaihi roji’un.

Selasa pagi aku memang tak mengantar anak-anak sekolah, karena aku ke bandara mengantar abi ke luar kota. Siang aku juga tidak ke sekolah menjemput Amil karena ada keperluan, jadi Amil dijemput oleh ojeknya.

Pagi itu seperti biasa aku mengantar anak-anak sekolah. Sampai di gerbang sekolah, tampak sebuah spanduk bertuliskan ucapan selamat jalan kepada Mariah Hana Mufidah. Ada sebuah foto yang sedang tersenyum manis di samping tulisan itu.

Tiba-tiba sebuah cairan hangat mengalir dari mataku. Fida, gadis kecil itu... Ia anak yang manis... aku sangat menyayanginya. Beberapa semester ia mengikuti ekskul dokter kecil. Anaknya cerdas dan mempunyai jiwa pemimpin. Ada nyeri yang tiba-tiba mengisi hatiku. Aku coba untuk mengikhlaskan kepergiannya. Tapi ia anak yang manis, ia masih sangat muda... mengapa ia pergi secepat ini? Air mataku tak henti mengalir.

Astaghfirullah hal adzim...

Maafkan aku ya Allah.... bukan aku tak mengikhlaskan kepergiaannya... karena bagaimanapun semua ini sudah menjadi kehendak-Mu....

Dalam perjalanan pulang ke rumah, semua kenangan itu hadir. Fida, anak yang baik dan santun. Selamat jalan gadis kecilku... selamat menjadi bidadari di surga... Malaikat menyambut kedatanganmu.... Allah telah memilihmu untuk kembali dalam pangkuan-Nya...

Ya, Allah... berilah keikhlasan dalam hati kami.... Terimalah bidadari kecil kami.... Ampunilah segala kesalahan dan dosa-dosanya.... berilah ketabahan dan kekuatan bagi kedua orang tuanya... Amin ya Robbal Alamin

Senin, 02 Maret 2009

We are the champion



"Ayo, Mi, aku mau belajar...." kata si kecil siang itu, pulang dari sekolah.

Aku kaget, tumben banget dik Amil minta belajar. Hehehe... bukannya apa-apa, tuh anak kan paling alergi dengan kata 'belajar', eh siang itu kok pingin banget belajar.

"Dik Amil mau belajar apa? Yuk kita sama-sama belajar..." jawabku dengan masih menyimpan pertanyaan dalam hati.

Baru keesokan harinya pertanyaan itu terjawab. Ternyata dik Amil masuk saringan lomba matematika dan Bahasa Inggris.