Senin, 07 Juni 2010

IBU YANG BELAJAR

Aku adalah seorang ibu yang selalu belajar ingin sempurna
meski aku tahu aku tak akan pernah bisa

Aku adalah seorang ibu yang selalu ingin melakukan yang terbaik untuk anak-anakku
meski seringkali aku kehabisan daya dan upaya

Aku ingin semua tampak sempurna
aku ingin semuanya baik-baik saja
memastikan bahwa semua anak tercukupi segala kebutuhannya
kebutuhan fisik, berupa makanan, kesehatan, waktu luang, waktu main
kebutuhan otak berupa pelajaran yang baik, les-les yg seabreg
kebutuhan ruhani berupa pngenalan pada Allah swt
melaksnakan semua ajaran-ajarannya
sholat, belajar puasa, berbuat baik, surga dan neraka
les bahasa arab, tahsin, tahfidz di hari minggu
kebutuhan perkembangan psikis mereka melalui kasih sayang
permainan, buku-buku dan teladan yang baik di rumah
mengawasi jam nonton teve dan apa saja yang dilihat anak
menemani mereka main komputer dan internet
memastikan laman apa saja yang dilihat
memastikan teman-teman mereka
meyakinkan mereka berdua baik-baik saja

Saat ujian tiba
betapa repotnya aku
melihat jadwal dan meneliti satu persatu buku mereka
memstikan tak ada tugas atau PR yang belum dikerjakan
meneliti jawaban mereka yang salah dan memberitahu jawaban yang benar
menyiapkan fisik mereka supaya sehat dan bisa menjalani ujian dengan baik
menelepon teman-teman mereka saat si kakak jadwal ujiannya hilang
saat kisi-kisi ujian prakteknya entah nyelip di mana

Pun saat ujian selesai dan liburan segera tiba
sibuk aku mengatur jadwal liburan mereka
yang sering bentrok dengan jadwal les yang tetap berjalan
atau les-les apa saja yang bisa libur dulu
betapa repotnya aku sebagai ibunya

Lelahkah aku?
Capekkah?
jawabannya sudah pasti
ya... aku tak pernah merasa capek dan bosan dengan semua tugas itu

tugas ku sebagai ibu mereka
aku berdoa agar aku tidak merasa bosan
aku berdoa agar aku tidak pernah merasa letih, capek atau semacamnya

karena ini adalah sebuahpilihan
dan aku telah memilihnya sejak awal

meski aku kadang suka marah dan berteriak
pada anak-anakku
jika ada hal-hal yang di luar semestinya
tapi kemarahan itu tak pernah lama
karena cuaca cepat berubah
dan angin kelembutan biasanya kembali hadir
sikap anak2 pun kembali biasa
siap bermanja-manja dan bergelayut pada ibunya

begitulah enaknya jadi seorang ibu
bisa bicara dari hati ke hati dengan anak-anak
saat aku ingin mengetahui rahasia terdalam yang tersimpan di hati mereka
saat teriakan dan kemarahan kehilangan arti
jiwa anak-anak yang lembut memang hanya bisa disentuh dengan kelembutan

akulah ibu yang sedang belajar
selalu belajar
menjadi ibu yang sempurna

meski aku tahu aku tak akan pernah bisa

tapi aku akan terus belajar
dan tak ada kata henti untuk belajar

menjadi ibu terbaik bagi anak-anakku

Tidak ada komentar: