Kamis, 30 Oktober 2008

Percaya

Suatu pagi.....

Aku baru pulang mengantar anak-anak sekolah, ketika dari arah berlawanan aku meliat sebuah sepeda motor mogok. Seorang laki-laki membonceng seorang gadis kecil yang memakai seragam sekolah persis dengan yang dikenakan anakku.

"Balik tidak ya..." kataku dalam hati.

Ya, setidaknya aku bisa merasakan kegundahan anak dan bapak yang motornya sedang mogok itu. Kulihat si bapak berusaha menyeret motor dengan kakinya. Entah apa yang rusak dengan motor itu. Aku juga pernah mengalami kejadian serupa. Bedanya, saat akan mengantar anak sekolah, ban motor kempes di tengah jalan (lebih tepatnya mungkin bocor terkena paku, sehingga ban belakang langsung kempes pes). Tentu saja aku panik, sementara anak2 juga khawatir terlambat sampai sekolah. Alhamdulilah, peristiwa pagi itu bisa kami atasi, motor aku parkir di sebuah SD negeri dan meluncurlah kami naik ojek. Sepulangnya baru kutuntun motor ke bengkel.

Ohya, akhirnya aku memutuskan untuk memutar balik motor. Kuberanikan diri menyapa mereka.

"Assalamu'alaikum, motornya mogok ya... saya antar yuk? Kelas berapa, Dik?" sapaku berusaha seramah mungkin.

Si bapak berhenti dan memandangku tanpa ekspresi. Aku segera mengenalkan diri.

"Saya ibunya Amil, 2 B, saya baru saja mengantar anak sekolah. Saya antar anaknya ya pak, boleh?"

Si bapak tetap tanpa ekspresi, entah bingung entah kaget. Sementara si anak perempuannya langsung turun dari motor bapaknya dan langsung berpindah ke boncengan motorku.

"Pegangan ya sayang..." kataku.

Melihat si bapak tetap tanpa ekspresi, sekali lagi aku megenalkan diri sekaligus minta ijin.

"Bapak, ini anaknya saya antar ya... saya mamanya Amil 2B...Assalamu'alaikum...." kataku sambil bersiap pergi.

Woalah... si bapak itu tetap tanpa ekspresi :)

Sesampai di sekolah, tepat bel tanda masuk berbunyi... alhamdulilah tidak terlambat......

Sepulangnya mengantar anak tadi, aku berpikir.... kok bapak tadi diam saja ya waktu anaknya kubawa... kok dia percaya saja... bagaimana kalau yang membawa anaknya ini orang jahat...
Juga kok anaknya tadi nurut aja... apakah dia kenal sama aku? Atau mungkin sering melihatku hilir mudik di sekolah? Kayaknya kalau kenal, tidak deh... atau mungkin ia dalam keadaan panik, sehingga yang penting anaknya ada yang mengantar...? Entahlah... semua itu masih menyisakan tanya yang belum terjawab...........

Tidak ada komentar: