Rabu, 10 Februari 2010

TAMAN KOTA

Di sinilah warga Banda Aceh biasa berkumpul pada sore hari, atau pagi di hari Sabtu dan Minggu. Biasanya mereka mengadakan aktivitas santai, berolah raga, basket, futsal atau jogging mengelilingi lapangan yang cukup luas.

Di sekeliling jalan yang dibuat setapak dan sebagai pijakan orang jogging, tampak beberapa monumen kecil dari beberapa negara yang intinya mengucapkan terima kasih dan salam perdamaian. Misalnya dari Bosnia Herzegovina dengan tulisan Hvala Mir.

Setelah puas berlari atau sekedar jalan santai, kita bisa duduk-duduk di pinggir lapangan sambil menikmati hidangan kaki lima . Bubur ayam, bubur kacang hijau, mie ayam, siomay dan ketoprak bisa menjadi pilihan santapan di pagi hari. Cukup kenyang dan bisa mengganjal perut sampai siang.

Matahari mulai meninggi, satu demi satu warga mulai meninggalkan taman kota . Ada keluarga kecil, lengkap dengan kereta bayi dan dua anak balitanya yang lain, digandeng di kiri kanan. Ada juga sekumpulan remaja yang tertawa-tawa sambil mengayuh sepeda. Ada juga sepasang suami istri yang mesra bergandeng tangan, sambil peluh menghiasi keduanya. Ada juga senyum cerah para penjual yang dagangannya laris -manis tanjung kimpul- pada pagi itu.

Taman kota, ya keberadaanmu mungkin tak sekedar sebagai tempat berkumpul warga. Tapi kau telah ikut mencatat sejarah. Saksi bisu atas segala yang telah terjadi. Kaulah saksi di mana sepasang remaja pernah mengikat janji. Kaulah saksi atas sebuah keluarga kecil bahagia bersama sang buah hatinya. Kaulah saksi jika suatu saat mereka datang kembali padamu dengan hati yang sunyi. Berharap bisa memunguti semua kenangan yang pernah terukir di tamanmu, atau bahkan melepasnya. Kaulah saksi bisu yang setia itu…

Dan kini, aku mengukir kenangan di tamanmu. Di sebuah pagi, saat kami duduk bersama setelah lelah lari mengitarimu entah untuk berapa kali… mungkin esok atau entah kapan, akan ada sebuah hati sunyi, karena harus berlari sendiri lagi… ^_^

Negeri Tari Saman, 18 Januari 2010

Tidak ada komentar: