Rabu, 10 Februari 2010

TEMAN KECIL

Siapa pun bisa jadi teman. Seorang teman pernah berkata pada saya tentang definisi “teman”. Menurut teman saya itu, teman adalah saling memberi manfaat tanpa ada niat memanfaatkan. Saling memberi untung (menguntungkan) tanpa ada niat mengambil keuntungan. Saling berkorban tanpa mengorbankan. Wah… maknanya dalam banget ya! Kalau dijabarkan bisa lebih panjang lagi. Masih menurut teman saya tadi, kalau ada orang yang mengaku teman, tapi dia masih suka memanfaatkan, mengambil keuntungan dan mengorbankan temannya, maka sesungguhnya dia bukanlah teman. Pusing? Sama, hehe…

Tapi teman yang ingin saya tulis di sini bukanlah teman seperti yang didefinisikan teman saya tadi. Di sini, di rumah kontrakan yang baru, saya merasa tak sampai hati bila harus membuang makanan sisa yang belum basi. Mau dikemanakan makanan-makanan itu? Kalau di rumah gampang, karena saya bisa salurkan ke si mbak untuk dibawa pulang atau dimasukkan ke komposter. Setidaknya saya tak harus merasa bersalah karena telah ‘membuang’ makanan. Tapi di sini?

Sampai akhirnya saya ingat kakak saya ketika masih di Jogja dulu, suka memberi makanan pada kucing. Makanan itu ditaruh di piring di depan rumah. Kenapa tidak saya coba, karena di sini saya lihat ada beberapa kucing yang suka tidur di teras. Akhirnya memakai piring dari styrofoam, saya meletakkan nasi beserta lauk-lauk yang tak habis termakan dan mencampurnya. Benar saja, tak berapa lama, isi piring ludes. Teman-teman kecil saya berpesta dengan suka cita. Saya pun tersenyum dari balik tirai, mengintip tingkah mereka.

Hm… akhirnya saya akui kata teman saya. Teman adalah saling menguntungkan tanpa mengambil keuntungan. Dengan hadirnya teman-teman kecil itu, saya terbebas dari rasa bersalah, sementara teman kecil saya, bisa berpesta dengan sesamanya…. ^_^

Banda Aceh, Januari 2010

Tidak ada komentar: