Kamis, 20 Mei 2010

Percakapan Santai

"Hayo ketahuan... Dokter mau jalan-jalan ya...." kata pasien itu langsung main tembak, sesaat setelah memasuki ruangan.

Sebagai sasaran -yang merasa- 'salah tembak' aku langsung memasang muka kebingungan.

"Jalan-jalan ke mana? Ah enggak... lho dari mana Bapak tahu?" jawabku kebingungan sambil tersenyum.

Wah jangan2 rencanaku ada yang bocor... bisa via fb atau blog. Atau... hm tahu dari mana ya bapak ini? Wah.. jangan2 dia ngikuti FB-ku... hehe GR, padahal perasaan aku tidak pernah nulis yang aneh2 di FB, juga rencana jalan2... wong emang lagi tidak ada rencana kemana-mana. Jadi?

"Yaa... kan dokter nanti malam tidak praktek...."

Ya ampun... itu to masalahnya... karena tidak praktek malam, sang pasien langsung mengkonotasikan dengan 'jalan-jalan'... hehe enak sekali ya... :)

Aku tersenyum, "Oo... iya mungkin setiap Kamis malam saya akan cuti praktek," jawabku. "Bukan buat jalan-jalan Pak, tapi saya ingin nemani anak-anak belajar... karena setiap malam dari Senin sampai Sabtu saya tinggal. Kasihan anak-anak..."

"Iya nih, kalau saya dan istri sibuk sekali, anak2 pasti keteter deh.. nilainya langsung anjlok..."

"Iya, bapak dan ibu kan kerjanya dari pagi sampai malam ya..." kataku.

Begitulah... pembicaraan mengenai anak, atau mengenai apa saja... sambil merawat anaknya yang duduk manis di dental unit, sambil asyik membaca majalah anak2.

***

Ini pembicaraan lain dengan seorang pasien, seorang ibu dua putra yang masih cantik dan langsing di usia hampir kepala empat.

"Tahu gini.... saya dulu ambil kuliah dokter gigi aja ya......"

Aku tersenyum, "Emang Ibu dulu kerja apa?"

"Sekretaris."

"Wah bagus itu Bu... Ibu pasti terbiasa ngatur segala sesuatu, rinci, teliti... hm..pantas ibu masih kelihatan cantik dan langsing..."

"Saya kan keluar dari kantor Dok, disuruh suami ngurus anak saja... Kalau dokter kan enak, waktunya lebih fleksibel dan bisa diatur sendiri... "

"Iya, kalau sekretaris harus selalu stand by di kantor ya Bu..."

"Sekarang jadi sekretaris bapak aja Bu..."

"Iya emang saya sekarang jadi sekretarisnya suami...hehe..."

***

Sebuah percakapan yang lain. Saat aku lagi asyik merawat anaknya, sang bapak tampak membaca majalah kesehatan sambil matanya sesekali melihat iklan di tv.

"Dokter tahu nggak, kenapa banyak sekali iklan kecantikan di tv?" tanyanya tiba-tiba.

Jujur aku tidak siap menjawab, lagi konsentrasi membersihkan polip di gigi putri kecilnya.

"Kenapa ya? Wah saya tidak tahu..." jawabku.

"Ya karena perempuan itu tidak percaya diri. Inginnya kelihatan cantik di depan laki-laki. Biar kelihatan cantik, segala usaha dilakukan..." jelasnya.

"Terus kalo laki-laki... tidak perlu tampil cakep di depan perempuan ya Pak?" tanyaku, ingin tahu jawabannya.

"Nggak perlulah... yang penting duitnya banyak... haha" jawabnya sambil tertawa. Aku ikut tersenyum. Mungkin benar juga...

Tidak ada komentar: